Minggu, 27 Maret 2011

"aku bangga indonesia"

Nama : Marsellin Naibaho
Kelas : 1EB21
NPM : 28210966




KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan yang maha esa, karena hanya dengan rahmat dan karunia-Nya, maka saya dapat menyelesaikan tugas artikel Perekonomian Indonesia ini.Penulisan artikel ini saya buat untuk memenuhi syarat penilaian tugas mata kuliah Perekonomian Indonesia, artikel ini dibuat berdasarkan sumber yang ada.
Saya harapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Akhir kata saya mohon maaf apabila ada kesalahan dalam pembuatan artikel ini dan saya ucapkan banyak terima kasih.

Bekasi, 21 maret 2011

Penulis



BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar belakang

Banyak sebenarnya yang tidak tahu dimanakah negara terkaya di planet bumi ini, ada yang mengatakan Amerika, ada juga yang mengatakan negera-negara di timur tengah.Tidak salah sebenarnya, contohnya amerika, negara super power itu memiliki tingkat kemajuan teknologi yang hanya bisa disaingi segelintir negara, contoh lain lagi adalah negara-negara di timur tengah.Rata-rata negara yang tertutup gurun pasir dan cuaca yang menyengat itu mengandung jutaan barrel minyak yang siap untuk diolah. tapi itu semua belum cukup untuk menyamai negara yang satu ini. Bahkan Amerika, Negara-negara timur tengah serta Uni Eropa-pun tak mampu menyamainya.Dan inilah negara terkaya di planet bumi yang luput dari perhatian warga bumi lainya. Warga negara ini pastilah bangga jika mereka tahu. tapi sayangnya mereka tidak sadar"berdiri diatas berlian-berlian.
Kalau boleh dibilang, kita sangat bangga dapat hidup dan tinggal di Indonesia. Walau banyak aral merintangnya, Indonesia masih dapat berdiri teguh ditengah peliknya kehidupan dunia ini. Memang, terkadang ada beberapa orang akan menganggap sinis negara tercinta kita ini. Tapi biar bagaimanapun, beginillah negara kita sekarang ini.Indonesia kaya akan SDA nya , dan kita harus bangga dengan itu .Mungkin itu hanyalah segelintir suara kecil dari dalam hati saya. Dan saya juga menyadari kalau saya hanya dapat mengkritik saja. Saya belum dapat memberikan sesuatu hal yang berharga bagi bangsa ini. Kalau dapat dikatakan nich, saya masih bingung dan tidak tahu apa yang harus saya lakukan untuk membangun kembali negara tercinta ini.
Hanya beberapa artikel sajalah yang saya dapat berikan. Sebab semuanya ini berasal dari pengamatan yang telah saya lihat selama ini. Adakalanya sebuah negara berada di dalam kesuksesannya dan adakalanya sebuah negara mengalami kejatuhan seperti yang dialami oleh bangsa kita saat ini.
Karena itu, marilah kita bersama – sama membangun negara ini menjadi lebih baik. Walaupun hanya dari sebuah artikel, tapi itu sudah sangat membantu dan sangat berharga. Sebab, artikel kita adalah artikel dari anak – anak bangsa Indonesia yang berkreatifitas dan berwawasan luas.

1.2 Rumusan masalah
Rumusan masalah penulisan ini adalah :
1. Bagaimana latar belakang indonesia ?
2. Perkembangan di Indonesia?
3.Faktor pembangunan ekonomi?

1.3 Tujuan penulisan
tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah softskil, dan untuk menambah wawasan tentang perkembangan perekonomian indonesia agar tercipta kelancaran dalam proses belajar mengajar. Serta untuk mengajarkan kita agar bangga terhadap indonesia.

1.4 Metode penulisan

Metode yang digunakan penulisa dalam penyusunan makalah ini
yaitu dengan mengumpulkan informasi dari browsing di internet.







BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pokok bahasan
Krisis ekonomi
TAHUN 1998 menjadi saksi bagi tragedi perekonomian bangsa. Keadaannya berlangsung sangat tragis dan tercatat sebagai periode paling suram dalam sejarah perekonomian Indonesia. Mungkin dia akan selalu diingat, sebagaimana kita selalu mengingat black Tuesday yang menandai awal resesi ekonomi dunia tanggal 29 Oktober 1929 yang juga disebut sebagai malaise.
Hanya dalam waktu setahun, perubahan dramatis terjadi. Prestasi ekonomi yang dicapai dalam dua dekade, tenggelam begitu saja. Dia juga sekaligus membalikkan semua bayangan indah dan cerah di depan mata menyongsong milenium ketiga.
Selama periode sembilan bulan pertama 1998, tak pelak lagi merupakan periode paling hiruk pikuk dalam perekonomian. Krisis yang sudah berjalan enam bulan selama tahun 1997,berkembang semakin buruk dalam tempo cepat. Dampak krisis pun mulai dirasakan secara nyata oleh masyarakat, dunia usaha.
Dana Moneter Internasional (IMF) mulai turun tangan sejak Oktober 1997, namun terbukti tidak bisa segera memperbaiki stabilitas ekonomi dan rupiah. Bahkan situasi seperti lepas kendali, bagai layang-layang yang putus talinya. Krisis ekonomi Indonesia bahkan tercatat sebagai yang terparah di Asia Tenggara.
Seperti efek bola salju, krisis yang semula hanya berawal dari krisis nilai tukar baht di Thailand 2 Juli 1997, dalam tahun 1998 dengan cepat berkembang menjadi krisis ekonomi, berlanjut lagi krisis sosial kemudian ke krisis politik.
Akhirnya, dia juga berkembang menjadi krisis total yang melumpuhkan nyaris seluruh sendi-sendi kehidupan bangsa. Katakan, sektor apa di negara ini yang tidak goyah. Bahkan kursi atau tahta mantan Presiden Soeharto pun goyah, dan akhirnya dia tinggalkan. Mungkin Soeharto, selama sisa hidupnya akan mengutuk devaluasi baht, yang menjadi pemicu semua itu.Sekarang ini marilah kita bangun ekonomi Negara kita .

Pembangunan ekonomi
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara.
Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan,sosial dan teknik.

Faktor
Ada beberapa faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, namun pada hakikatnya faktor-faktor tersebut dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu faktor ekonomi dan faktor nonekonomi.
Faktor ekonomi yang memengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi diantaranya adalah sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal, dan keahlian atau kewirausahaan.
Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut, sangat memengaruhi pertumbuhan industri suatu negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi. Sementara itu, keahlian dan kewirausahaan dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi (disebut juga sebagai proses produksi).
Sumber daya manusia juga menentukan keberhasilan pembangunan nasional melalui jumlah dan kualitas penduduk. Jumlah penduduk yang besar merupakan pasar potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas penduduk menentukan seberapa besar produktivitas yang ada.
Sementara itu, sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan mentah tersebut. Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk menggali dan mengolah kekayaan. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
Faktor nonekonomi mencakup kondisi sosial kultur yang ada di masyarakat, keadaan politik, kelembagaan, dan sistem yang berkembang dan berlaku.

PENUTUP

2.2 Kesimpulan
Perekonomian Indonesia pada tahun 2009 mengalami pertumbuhan sebesar 4,5 persen dibanding tahun 2008. Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga konstan pada tahun 2009 mencapai Rp2.177,0 triliun, sedangkan pada tahun 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp2.082,3 triliun dan Rp1.964,3 triliun. Bila dilihat berdasarkan harga berlaku, PDB tahun 2009 naik sebesar Rp662,0 triliun, yaitu dari Rp4.951,4 triliun pada tahun 2008 menjadi sebesar Rp5.613,4 triliun pada tahun 2009.
Selama tahun 2009, semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Sektor Pengangkutan dan Komunikasi yang mencapai 15,5 persen, diikuti oleh SektorListrik, Gas dan Air Bersih 13,8 persen, Sektor Konstruksi 7,1 persen, Sektor Jasa-jasa 6,4 persen,
Sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 5,0 persen, Sektor Pertambangan dan Penggalian 4,4 persen, Sektor Pertanian 4,1 persen, dan Sektor Industri Pengolahan 2,1 persen, serta Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran 1,1 persen. Pertumbuhan PDB tanpa migas pada tahun 2009 mencapai 4,9 persen yang berarti lebih tinggi dari pertumbuhan PDB secara keseluruhan yang besarnya 4,5 persen. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi yang mengalami pertumbuhan sebesar 15,5 persen sekaligus merupakan sumber pertumbuhan terbesar pula terhadap total pertumbuhan PDB yaitu sebesar 1,2 persen. Selanjutnya sumber pertumbuhan yang cukup besar yaitu Sektor Pertanian, Sektor Industri Pengolahan, dan Sektor Jasa-jasa masing-masing memberikan peranan sebesar 0,6 persen.

2.3 Saran
Pertumbuhan ekonomi harus ditingkatkan, seiring dengan peningkatan kualitas pendidikan masyarakat. Menaikkan daya beli masyarakat dan meningkatkan perekonomian yg berbasis pada ekonomi kerakyatan, tidak berpihak pada kepentingan Asing, upayakan kita bisa mandiri, kemudian kredit UKM harus dipermudah dan diperbanyak, kalau banyak yg buat usaha, maka penggangguran akan dpt dikurangi.
Dan yang jelas, kita harus dapat menjaga kestabilan ekonomi. Dolar boleh merangkak naik, namun masyarakat mempunyai kapasitas yang cukup untuk mensejahterakan dirinya sendiri, adanya lapangan kerja yang cukup dan sesuai, serta kemudahan permodalan usaha. Mengurangi kredit konsumtif dan memperbanyak kredit usaha dengan minimal syarat namun dengan pembinaan dan pengarahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar